Senin, 02 Mei 2016


Pengertian Neraca pembayaran internasional
adalah catatan dari semua transaksi ekonomi internasional yang meliputi perdagangan, keuangan dan moneter antara penduduk dalam negeri dengan penduduk luar negeri selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun atau dikatakan sebagai laporan arus pembayaran (keluar dan masuk) untuk suatu negara. Neraca pembayaran secara esensial merupakan sistem akuntansi yang mengukur kinerja suatu negara. Pencatatan transaksi dilakukan dengan pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping system), yaitu; tiap transaksi dicatat satu sebagai kredit dan satu lagi sebagai debit.

TUJUAN NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
Penyusunan neraca pembayaran mempunyai beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut :
1.    Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil langkah-langkah di bidang ekonomi. Bidang ekonomi di sini termasuk ekspor dan impor, hubungan utang piutang, hubungan penanaman modal, dan hubungan lainnya yang menyangkut neraca pembayaran.
2.    Sebagai bahan pertimbnagan bagi pemerintah untuk mengambil kebijkan di bidang moneter dan fiscal. 
3.    Sebagai bahan pertimbnagan  bagi pemerintah untuk mengetahui pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan nasional.
4.    Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakn di bidang politik perdagangan Internasional.  
5. Merupakan alat untuk mengukur berapa besar utang dan piutang Negara terhadap luar negeri

 Fungsi Neraca Pembayaran Internasional

Neraca pembayaran sangat penting dan perlu dibuat oleh suatu negara. Fungsi neraca pembayaran internasional antara lain sebagai berikut.
1.Sebagai alat pembukuan agar pemerintah dapat mengambil keputusan yang tepat, mengenai jumlah barang dan jasa yang sebaiknya keluar atau masuk dalam batas wilayah suatu negara serta untuk mendapatkan keterangan-keterangan mengenai anggaran alat-alat pembayaran luar negerinya.
2.               Sebagai alat untuk mengukur kondisi ekonomi yang terkait dengan perdagangan internasional dari suatu negara. Sebagai alat untuk melihat gambaran pengaruh transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional negara yang bersangkutan.
3.               Sebagai alat untuk memperoleh informasi rinci terkait dengan perdagangan luar negeri.
4.               Sebagai alat untuk membandingkan pos-pos dalam neraca pembayaran negara tersebut dengan negara tertentu.
5.               Sebagai alat kebijakan moneter yang akan dilaksanakan oleh suatu negara.

  Jika terjadi perdagangan antar 2 Negara yang tidak seimbang

Menurut Saya, jika terjadi hubungan perdagangan  antar 2 Negara yang tidak seimbang. Yaitu, salah satu Negara selalu mengalami surplus neraca pembayaran artinya Negara tersebut dapat dikatakan berhasil dalam melakukan perdagangan Internasional. Karena, Negara tersebut mampu mencapoai jumlah penerimaan yang lebih besar daripada jumlah pembayaran/ utang. Jadi, transaksi kredit> transaksi debet atau Nilai Ekspor>Nilai Impor. Jika BOP surplus, bank sentral dapat membayar utang luar negerinya atau memperoleh aset cadangan tambahan dari luar negeri. Secara ekonomi neraca pembayaran yang surplus akan berpengaruh terhadap tingkat harga dalam negeri, yaitu mempunyai pengaruh inflatoir mendorong/ menjurus kearah kenaikan harga (inflasi). Hal ini disebabkan oleh adanya penambahan permintaan efektif. Namun perlu disadari pula surplus neraca pembayaran yang berkepanjangan akan kurang bearti jika tidak digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Cadangan devisa yang tertumpuk terus menerus karena surplus neraca pembayaran tidak akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat jika tidak digunakan untuk kesejahteraan masyarakat.

Sedangkan, jika pada Negara satunya mengalami deficit transaksi perdagangan berarti Negara tersebut dapat dikatakan belum berhasil atau belum mampu mencapai tingkat efektif dalam melakukan hubungan perdagangan internasional. Karena, jumlah pembayaran lebih besar daripada jumlah penerimaan. Jadi, transaksi kredit < transaksi debet atau Nilai Impor>Nilai Ekspor. Suatu Negara jika mengalami kelebihan impor dan kelebihan tersebut ditutup dengan menambah pinjaman akomodatif dan mengurangi cadangan (stok) nasional maka Negara tersebut sedang mengalami defisit total. Pembayaran defisit dapat juga dilakukan dengan meminjam dari bank sentral luar negeri. Dampak Neraca Pembayaran Defisit sangat besar diantaranya: Produsen dalam negeri tidak dapat bersaing dengan barang-barang impor,Pendapatan Negara sedikit sehingga utang Negara bertambah besar, Perusahaan banyak yang gulung tikar, sehingga pengangguran meningkat akibat dari PHK

http://www.zonasiswa.com/2015/01/neraca-pembayaran-pengertian-komponen.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar